Minggu, 22 Januari 2012

“pelajaran” ITU

Selama ku sekolah ada beberapa pelajaran yang ku tak sukai. Dan ada pelajaran yang ku takuti. Terkadang bosan dengan tindakan ku. Pelajaran yang ku takuti yang sangat membuatku berat. Sehingga terkadang menjadi beban. Di antara nilai dalam raport, nilai pelajaran yang ku kutakuti paling tak bermakna. Emang aku sangat berat menerima materi itu. Walaupun orang-orang mengatakan teorinya dari lahir sampai kita tua pun tak akan pernah berubah. Tapi entah mengapa aku seperti tak berdaya ketika di hadapkan pelajaran itu.


Pelajaran yang tak sesuai antara tulisan dan pengucapan. Terkadang aku lakukan dengan pengucapan huruf yang sama, tapi dengan kata yang berbeda dia berbeda juga. Kejengkelan dalam diriku karena pelajaran ini tak konsisten, sapa ku. Bingung mengumbar.

Bahasa Inggris! Ini lah pelajaran yang ku takuti dari sekolah hingga lulus. Sempat ku kursus, tapi lagi-lagi tak punya kemauan, hanya kemauan orang tua. Tak masuk pun di otak. Nasehat demi nasehat menyertaku. Tak ku perduli, karena aku pikir, “aku tak mau menyusahkan diriku”, yah cuek pun bermulai.
Heran dengan pelajaran itu, beda dengan bahasa arab. Aku lebih suka dengan bahasa arab. Aku bukan lah besar dari seorang anak sang guru agama. Sekolah ku pun dari TK hingga SMA tak di tempat agama. Tapi entah mengapa pelajaran agama aku sangat suka. Bahkan bertekad mempelajari bahasa arab, apapun susahnya.

Mulai kuliah di tempat yang penuh dengan orang-orang yang di wajib kan berjilbab. Yah dia adalah Universitas Islam Negeri. Ini adalah pilihan ku, alasanku simple “aku suka dengan berbau agama”. Apa pun kata orang aku harus bergelut dengan agama. Kampus yang pertama kali mengenalkan ku pada tulisan arab gundul. Pertama kalinya tau tajwid. Dan pertama kalinya mengetahui tentang ilmu fiqh dan ilmu agama lain sampai ke akarnya.
Tapi aku masih tetap bertemu dengan pelajaran yang ku takuti. Selalu ku berpikir, kenapa pelajaran ini menjadi sangat penting di dunia. Kenapa di haruskan untuk mengetahui? Kenapa bukan yang lain saja sesuai dengan ahlinya tanpa pelajaran itu. Sempat ku mendengar seorang ustadz mengatakan kepadaku, “nak kamu harus timbulkan kemauan untuk belajar bahasa inggris, kau punya semangat belajar besar. Kau harus mendaftar beasiswa ke mesir, ikuti tesnya bulan depan”. Hal ini membuatku terpacu untuk terus belajar walau masih terasa berat dan pusing dengan Grammar dan Toefl, bahkan Vocab ku sangat kurang. Satu bulan belajar tidak lah cukup. Mulai lah aku mengikuti tes itu. Dengan hasil yang sama dan dugaan ku sebelum tes, “aku tidak lulus”.

Kaki sangat berat melangkah menuju rumah yang begitu hangat. Manyun itu sudah pasti! Menyesal tak ada hentinya. Hanya bisa mendengar teman-teman yang lulus, berangkat ke Negara itu. Ingin sepertinya, mereka hanya manusia biasa sama dengan ku. Tapi kenapa aku sangat sulit memahami hal itu. Selalu ku berdoa demi mencerdaskan diriku, tapi tak usai pun Tuhan memberikan ku ujian agar mencintai pelajaran itu.
Kini tak dapat memaksakan diriku untuk mengetahui hal itu. Aku biarkan seperti air mengalir, belajar otodidak dengan membaca buku. Banyak saran-saran buku dari seorang dosen yang pernah belajar ke luar negeri.

Usai lah perjuanganku menyelesaikan kuliah pertama. Tetap masih kurang mengetahui pelajaran itu. Aku punya semangat lanjut kuliah, tapi aku masih takut dengan pelajaran itu. Bagaimana caranya agar aku tak malu dalam kelas yang harus beradaptasi dengan alumni-alumni keren di luar sana. ”Paling bodoh dalam kelas”, itu lah aku.

Dalam perjalanan meniti ilmu, aku menemukan sebuah brosur yang membuat ku berminat mengikuti kursus. Aku katakan hebat dengan desain brosur itu, sederhana, kecil, kata-kata yang memikat hati setiap orang yang ingin belajar.

Sudah ku katakan, aku paling bodoh dalam kelas. Malu sendiri jadinya. Malu yang tak tertahankan. Tapi tak membuatku terpuruk, hanya ku jalani sesuai dengan prosedur, harus ini harus itu. Seorang pegajar yang sangat lucu dan asyik, dia lah ms.dartin. Ms.Dartin tak pernah lelah mengajari ku yang sangat terbelakang ini. Suka dengan sikap beliau. Semoga Ms.Dartin selalu diberikan kesehatan. Satu lagi, pengajar yang sangat luar biasa jutek nya. Tapi Subhanallah It’s Wonderfull, dia berhati teletubies, dia adalah Ms.Erna. Dia juga tak pernah lelah mengajari aku dan teman-teman. Walaupun rasa kekhawatiran itu ada ketika kami di hadapkan dengan ujian, tapi lantunan doa dari mulut beliau tak pernah henti. Semoga Ms.Erna diberikan hati yang lapang dalam mengajar.

Bimo, Al, Ibnu, Isna, Linda, Risa, Titi, Dian, Nadia, Lala, Marisa, Ari. Mereka adalah teman-teman kursus ku. Teman-teman yang baik dan selalu happy. Aku hanya bisa mendoakan mereka, “semoga Tuhan selalu berikan yang terbaik buat mereka”.

NTC itu nama tempat kursus ku. Tempat motivasi belajar. Tempat menghilangkan ketakutanku dengan pelajaran itu. Bersama miss dartin dan miss erna, mereka lah pengobat hati pedih ini. Terdetik dipikiranku mereka adalah orang-orang hebat yang baru ku kenal. Selalu terlintas, “Apa lah arti sebuah membaca buku dan menulis jika tak bisa berbahasa inggris”. :)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)