Sabtu, 21 Januari 2012

K E M A T I A N


Sungguh kematian adalah kata yang sensasional dan menakutkan! Sekedar menyebutkan saja, hati menjadi terkoyak, senyum minggat dari bibir, dan rasa senang segera sirna, karena ia menimbulkan kekawatiran, depresi serta mendorong segala bentuk pemikiran kusut. 


Hidup dan mati tak dapat dipisahkan. Andai tiada kehidupan, tidak mungkin ada kematian. Oleh karena itu, kematian harus ada agar hidup memiliki makna. Segala sesuatu baik bintang yang paling besar dilangit, maupun partikel terkecil dimuka bumi-bebatuan, tumbuhan, dan binatang-cepat atau lambat akan mati. Semua itu diadakan dan satu persatu akan dikemabalikan ke alam ketiadaan. Semuanya akan berubah menjadi segenggam debu dan menjadi sirna. Namun begitu, bumi terus berputar dengan cepat di langit tak berujung. Alam melanjutkan kehidupannya melalui sisa-sisa kematian; matahari bersinar, angin sepoi-sepoi berhembus, bunga-bunga memenuhi udara dengan keharumannya, burung-burung berkicau. Semua makhluk hidup menjadi gembira. Langit tersenyum, bumi memasok makanan, Malaikat Maut menuai panen kehidupan dengan sabit tuanya..

Kematian memperlakukan makhluk hidup tanpa pandang bulu dan menetapkan nasib mereka tanpa memihak. Kematian menyandingkan manusia, tumbuhan, dan binatang di kuburan gelap mereka. Hanya di kuburan, para algojo dan pengisap darah berhenti bertindak zalim, dan orang-orang yang tidak bersalah tidak di aniaya. Tapi apakah diantara banyak Hamba Tuhan, ada yang tak bersalah di dunia ini? Ntah lah...
Di kuburan, tiada sang penindas maupun si tertindas. Tua dan muda beristirahat dengan tenang. Tidur nan damai dan menyenangkan! Mereka tak akan pernah melihat pagi berikutnya, dan tak akan pernah mendengar gembar-gembor dan hiruk pikuk kehidupan. Kematian adalah tempat terbaik, tempat perlindungan dari rasa sakit, pedih penderitaan dan kekejian. Dengan kematian, api nafsu yang berkilauan dan kesemrawutan menghilang. Semua peperangan, perselisihan, dan pembunuhan dikalangan manusia berakhir. Keganasan dan konflik serta pemujaan diri mereka surut di kedalaman tanah yang dingin dan lubang sempit kuburan.

Menurutku, bila kematian tiada, setiap orang pasti merindukannya. Tangisan-tangisan keputusan akan menjulang ke langit. Setiap orang bakal mengutuk alam, betapa kehidupan merasa menakutkan dan menyakitkan bila tanpa akhir. Di kala cobaan hidup dan keras yang sulit memadamkan cahaya kemudaan yang memperdayakan, dikala matahari kebaikan mengering, di kala kedinginan, kegelapan, dan keburukan menimpa kita, kematianlah yang mampu mengobati keadaan itu. Kematianlah yang meletakkan fisik bungkuk kita, atau wajah keruput kita, dan badan kita yang merana ketempat peristirahatannya. 

Wahai kematian, kau mengurangi kesedihan dan duka kehidupan, serta membuang beban beratnya dari pundak kami. Kau mengakhiri penderitaan manusia-manusia pengenal bernasib buruk yang tak bahagia. kau adalah penangkal kesedihan dan keputusan, kau keringkan mata yang berlinang. Kau bagaikan seorang ibu pengasih yang memeluk dan membelai anaknya, lalu menidurkannya selepas badai. Kau berbeda dari kehidupan pahit dan kejam. Kau tak menyeret manusia kepada kesesatan dan kebejatan moral, lalu melemparnya kepusaran air yang mengeringkan. Kau menawarkan kekejaman, kerendahan, keegoisan, kekikiran, dan keserakahan manusia, dan meyembunyikan perebuatan mereka yang tak pantas. Siapakah belum meneguk anggurmu yang beracun? Manusia telah menciptakan citra dirimu yang mengeringkan. Kau, malaikat yang mulia, dianggap sebagai Iblis mereka menipu dan menuduhmu? Kau lah cahaya yang memancar, tetapi mereka menganggapmu kegelapan. Kaulah malaikat kebaikan dan membawa keberuntungan, tetapi mereka bergabung dengan jerit tangis kala kau tiba. Kau bukanlah pembawa duka dan ratapan. Kaulah penawar bagi hati yang sedih. Kau membuka pintu harap bagi kaum yang tidak memiliki harapan. Kau menghibur kafilah kehidupan yang lelah dan tiada daya, lalu membebaskan mereka dari penderitaan perjalanan mereka. Kau patut mendapat pujian. Kau abadi.....

2 komentar:

  1. :-) sapa bilang mati itu tdk ada lagi yg menindas dan yg di tindas?
    semua itu tergantung dari perbuatan manusia itu di masa hidupnya. dan akan mendapatkan balasan!

    BalasHapus
  2. bagi org yg menjalankan perintah Allah akan bahagia dan beristrahat dgn tenang di kuburx tp bagi hambax yg lalai akan dapat siksa kubur. sy yakin kita paham krn sekitab dan sekeyakinan.

    BalasHapus

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)