Selasa, 17 April 2012

Perjalanan[ku] di HMI (II)

Telah lima tahun berjalan diriku masih terklaim bergelut di organisasi islam yang bernama HMI itu. Berjalan memasuki miladnya di tahun 2012 pas bertepatan dengan perayaan Milad Nabi Muhammad SAW.

Belakangan itu banyak terdengar isu yang berbhineka tentang organisasi islam itu. Aku tak mengerti oknum di era itu di dalamnya punya kepentingan apa? Terlalu mendramatisir gerakan! Jika Lafran Pane masih hidup di kala ini, aku yakin dan percaya pasti sangat sedih melihat regenarisnya yang telah menyimpang dari nilai-nilai keislaman.

Kalaupun aku sebagai aktivis perempuan yang masih terklaim sampai sekarang bergelut di dalamnya, aku merasa tidak nyaman bahkan malu dengan gerakan temna-teman di dalamnnya! Dulu aku masih mendengar “idealisme”, tapi sekarang kata itu tertambah “menjual idealisme”, demi kepentingan masing-masing.

“Maling teriak maling”, slogan inilah yang terjadi di era sekarang, yang telah membludak di kalangan mahasiswa. Eksistensi organisasi yang mempunyai tujuan mencerdaskan anak bangsa, kini lengser. Perpecahan antar sesama mulai merebak. Perkubuan semakin meluas. Dulu aku masih mengingat dengan peperangan ideologi, tapi kini peperangan fisik juga telah mulai di lakukan.

Kalau orang-orang di luar dari organisasi ini menilai, HMI itu menyimpang dari nilai-nilai keislaman. Betul saya kira! Pengkaderannya yang berjalan sampai berhari-hari berputar dengan beberapa jam yang tidak tidurnya, suara adzan kadang terabaikan. Yang terpikirkan regenarasi sebagai alat politik, bukan regenerasi sebagai mahasiswa yang cerdas.

Sepatutnya yang menjadi keloyalitasan berorganisasi merevolusioner ini, minimal bermulai dari mengkader. Saya masih mengingat ketika kongres di kota Malang “Bang Syakib Mahmud (salah satu tim perumus NDP), besama Cak Nur. Beliau berkata “Rahmat di HMI ini telah dicabut, karena banyak kader-kader HMI sudah terlalu jauh meninggalkan ajaran-ajaran Islam. Sehingga sebentar lagi tinggal menunggu laknat/adzab dari Allah SWT”. Cak Nur berseru “bubarkan saja HMI”.

Ini membuktikan salah satu tim perumus NDP telah kecewa melihat kader-kader yang keluar dari nilai-nilai keislaman. Jika seandainya Lafran Pane masih hidup, kalau ukuran kecewa Bang Syakib Mahmud tidak sebanding dengan pencetus organisasi ini. kalau kit abaca sejarah lagi, perjuangan dalam menegakkan organisasi ini tidaklah mudah, rintangan yang beliau hadapai sungguh luar biasa. Tapi hanya satu orang menciderai ini, akan merebak di seluruh penjuru dunia.

Kepergiaannya bukanlah mendapatkan pahala melahirkan organisasi itu, tapi mengantarkan kekecewaan. Organisasi bukanlah menjadi dakwah bermanfaat, tapi kini menjadi dakwah ecek-ecekkan. Kini malang nasib HMI sekarang.
oo0oo

"TERBINANYA INSAN AKADEMIS, PENCIPTA, PENGABDI YANG BERNAFASKAN ISLAM DAN BERTANGGUNG JAWAB ATAS TERWUJUDNYA MASYARAKAT ADIL MAKMUR YANG DIRIDLOI ALLAH SWT".

Ini adalah tujuan HMI! Dalam AD/ART tujuan ini masuk dalam pasal 5.

Dengan rumusan tersebut, maka pada hakekatnya HMI bukanlah organisasi massa dalam pengertian fisik dan kuantitatif, sebaliknya HMI secara kualitatif merupakan lembaga pengabdian dan pengembangan ide, bakat dan potensi yang mendidik, memimpin dan membimbing anggota-anggotanya untuk mencapai tujuan dengan cara-cara perjuangan yang benar dan efektif.

Tapi apalah daya! Lagi-lagi lengser di akibatkan dari beberapa oknum yang mempunyai kepentingan pribadi, keegoisan meluas dalam diri. Sehingga terjadilah menjual organisasi. Ini penyakit yang sangat kronis buat organisasi ini.

Kalau kita membaca Nilai Dasar Perjuanga, dari sejarah sampai materi-materi lain, sangat luar biasa harapan untuk bangsa ini. tapi bukan memberikan subangsih buat bangsa, malah menjadi salah satu membobrokkan negara. Bahkan menciderai agama!

Gerakan orang-orang HMI tak tertujukan pada gerakan Islam. Tapi organisasi-organisasi non-muslim, lebih menggerakkan naluri keIslaman dalam lembaga mereka.

Saya rindu dengan HMI yang bernaluri tujuannya. Yang tidak melepaskan keseharian Islam. Selamat jalan HMI, terima kasih HMI, berdiri tegaklah, jadilah seperti kau baru lahir. Kau punya peran untuk bangsa ini yang sesuai dengan perjuangan sejarahmu. Nilai Dasar Perjuangan telah banyak kau kader, kini jadikan mereka berkualitas sesuai dengan tujuanmu. Jangan menjadikan mereka sebagai alat politikmu yang kuat. Aku masih mengingat kau adalah salah satu organisasi independent sepanjang masa. Tapi kau telah berkelut dalam partai apapun! Perlu kau tau, ini menjadi penyakit ironis buatmu, sungguh kau harus menyadari jika kau menginginkan untuk terus bertahan lama.

Insan Cita, Insan Kamil

oo0oo

1 komentar:

  1. Perkenalkan saya juga kader HMI dari Kota Malang (angkatan 2002). Kondisi tersebut juga saya rasakan, persis sama. Namun saya berpikir, bagaimana memberikan kontribusi kpd organisasi yg retak spt ini. Itu saja....

    Wassalam ^_^

    BalasHapus

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)