Sabtu, 21 Januari 2012

Aku dan Dia

Mau kah kau mendengar cerita singkatku dengan seseorang. Cerita yang penuh surprise dan menawan serta harapan-harapan yang membungkam. Langsung saja, namanya Ufran. Aku mengenalnya di Network FB tepatnya di Group Pusham. Bersuku NTB tepatnya Bima, sudah 3 bulan aku mengenalnya.

2 Desember 2011 pertama kali ku bertemu dengannya di Kota Semarang. Mempersiapkan diri menjadi seorang wanita dengan apa adanya suatu yang sangat sulit. Yang tak pernah tau sosok orangnya, apakah mau hidup apa adanya atau tidak. Pertemuan pertama, bahagia hati ini. Kalau orang katakan dunia ini milik orang-orang yang lagi berduaan aku beda, Semarang seakan kota yang membuat ku mampu bertemu dengan suatu moment. Lumpuh otak ini melihatnya. Seakan tak mampu berpikir, mulut tak karuan mau berbicara apa. Hanya hati senang dan gembira. Yang selama ini hanya menjadi sebuah bayangan, dan pesan singkat yang aku terima.


Suara adzan subuh ada satu kewajiban yang harus dikerjakan, yakni shalat subuh. Dan fajar menyongsong dengan kebiasaan ku melakukan dhuha-Nya. Aku begitu penuh dengan semangat, kalau ada semangat tak terbatas dengan angka 45, semangatku berada disana. Kalau kata saudara ku "Bertemu sang Pangeran di sebuah moment yang tepat, sehingga bisa menginjakkan kota Semarang". Ah saudaraku sangat pengertian, aku hanya bisa tersenyum dengan mendengar kata-kata itu. Satu hal yang selalu aku ingat kata-katanya, ntah ini menasehati diri sendiri; "Jodoh itu bukan mencari kelebihan seseorang tapi menerima kekurangannya. Bukan mencari seseorang sempurna tapi menjadi pelengkap ketidaksempurnaanya, dan lebih penting ketika bersama istrimu engkau merindukan Tuhanmu, itu sebaik-baiknya teman". Perasaan semakin memukat mendengar kata-kata itu. Seraya berkata dalam hati, aku mencintainya. Semoga ini hadiah buatku dari Tuhan dengan kesabaranku.

5 Desember 2011 aku pulang ke jogja dengan kembali melaksanakan tugasku, tujuan utama berada di pulau jawa. Perasaan sedikit resah lagi harus berpisah degannya, walaupun Semarang-Jogja itu dekat, tapi bagiku itu jauh. Yang membuat jauh yakni hati ini. Hati yang tak dapat di bohongi. Dengan kekhawatiran yang bertebaran. Hati seorang wanita yang pernah terluka tak ingin kembali lagi. Dia, dia lah harapan hati ini. 

20 Januari 2012 kini aku bertemu lagi dengannya, dia ke kota Jogja. Mungkin dia punya urusan tersendiri, aku juga tak pernah bertanya, untuk apa. Yang ku tahu dia punya banyak teman juga di kota Jogja ini. Hati ini kembali senang, bahagia bertemu dengannya. Sangat mengagetkan aja, seperti mimpi yang tak pernah aku konsepsikan dipikiran akan merasakan kisah seperti ini. Kata yang terangkai menjadi sebuah kalimat untuknya, "Cukup seorang lelaki biasa dengan kekayaan seadanya namun mampu mengimani dan membimbingku menuju surga-Nya. Aku bukanlah perempuan yang istimewa dengan kemuliaan seperti khadijah, tak secantik aisyah, kepintaranku pun tak bisa sebandingkan dengan fatimah r.a., maupun asmah binti yasid, maka aku pun menginginkan lelaki yang tak sempurna yang penting bertanggungjawab, karena justru dalam ketidaksempurnaannya lah melengkapi kekuranganku".
Masih teringat dengan kata-katanya lagi; "Yakin, aku berdoa semoga aku dipertemukan dengan wanita yang membawa untuk selalu ingat dengan kematian dan wahai engkau Ya Allah. Aku hamba yang bertekad menjadi orang baik".

Mengenalnya berapa bulan, hanya kata syukur yang dapat aku panjatkan. Sangat menabjubkan orangnya yang tak suka muluk-muluk, semangat belajarnya sungguh luar biasa. Tak gila dengan pujian orang, pujian hanya menjadi fitnah umbarnya. Takut akan menjadi khilaf, sapanya lagi. Dia menginginkan hanya kata sederhana buatnya yang mampu membangun hidupnya, dengan perhatian dan menginngatkan dia menuju jalanNya...

Berharap ini akan menjadi hadiah buatku dari Tuhan. Dan dialah yang tercatat di Lauh Mahfuz itu.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)