Jumat, 18 November 2011

PertamaKu di Kota INI Bag.II

Saat itu pulang dari kampus, langkahku terus di sertai dengan teriknya matahari. Sinarnya memancarkan kedahsyatan penguasa alam. Mengisyaratkan tentang kehidupan yang akan datang. Kehidupan yang akan di lalui setiap manusia. Kehidupan yang kekal dalam kehidupan kedua manusia. Kehidupan yang akan menentukan tempat kita selanjutnya. Tempat yang akan memisahkan kesengsaraan dan kenikmatan. Tempat yang akan memisahkan, antara perbuatan baik dan perbuatan buruk. Tempat dimana manusia akan menjadi sadar, sadar akan perbuatan kebaikan
dan perbuatan keburukan. Bagi manusia yang telah melakukan perbuatan baik, berarti mengikuti perintahNya. Maka tempat kembaliNya adalah, sebaik-baik tempat kembali. Jannah. Tapi bagi manusia yang telah melakukan perbuatan buruk, maka manusia itu akan kembali ke temapat seburuk-buruknya tempat kembali. Neraka Jahanam. Dan bagi manusia yang telah tersadar akan keburukan perbuatannya, telah terlambat.

Siang itu memang begitu terik. Peluh pun bercucuran, saat-saat kaki ini terus berjalan. Melangkah dalam setiap aral yang melintasi jalan-jalan aspal. Tak jarang aku melihat fatamorgana bermunculan, karena terik panas matahari yang membakar aspal. Kakiku terus melangkah hingga akhirnya akupun tiba di sebuah rumah. Rumah yang asri nan indah. Tersirat bahwa pemilik rumah mencintai keindahan. Mencintai kesejukan, dan yang paling indah. Adalah, mencintai yang Maha keindahan. Ini adalah --> kosku.

Beberapa motor anak kos yang sudah terparkir di garasi. Pepohon dalam pekarangan rumah itu membuat benar-benar sejuk. Serasa kenikmatan surga turun kedunia. Tapi aku yakin, tidak hanya secuil bahkan daripada kenikmatan surga.

Aku langsung menghampiri ke kamar kosku yang sederhana. Hp berdering nada sms, dengan isi pemberitahuan…..

ALHAMDULILLAH! Setelah kesepianku di kamar kos yang hanya membaca buku dan Online sepulang kampus, ada berita dari Makassar untuk ku mengikuti sebuah pelatihan di kota jogja dengan menggantikan salah satu dosen yang berada di Makassar dengan alasan tak bisa menghadiri karena ada halangan tertentu. Aku hanya menghadiri membawa nama baik kampus itu.

Pelatihan berjalan selama satu minggu, kegiatan luar telah aku rasakan yang hampir sama dengan sebelumnya. Memang dasarnya aku akhwat yang tak bisa tinggal diam tanpa kegiatan menyertaiku.
Silaturahmi kini telah terjalin selain di kampus tempatku menimbah ilmu. Sangat bahagia bertemu dan berkenalan dengan para dosen dari berbagai tempat. Pikiranku kini semakin dewasa, harus meyesuaikan dengan mereka. Satu hal yang harus aku ingat di saat kata-kata senior kampus dulu “dimanapun aku berada harus bersikap fleksibel”.  Diantara semua dosen, aku akhwat yang paling muda. Perasaan malu ada, karena tak punya dasar dari pelatihan itu, aku pun hadir hanya menggantikan seorang dosen yang tidak bisa datang karena berhalangan. Tapi semua tak pernah membuatku pupus untuk terus berkomunikasi dan bersilaturahmi.

Pelatihan yang sangat istimewa, di situ aku berpikir dan merasakan pelatihan dosen yang sesungguhnya. Fasilitasinya sangat enak dan nyaman. Memang hanya duduk dan terima ilmu. Semua sudah di sediakan. (aaahhh tak perlu panjang lebar tentang pelatihan itu, takut nanti akan menjadi riya)….
Yah seperti itulah dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan, semua harus pulang kembali ke asal masing-masing dengan tuntutan mengajar. Aku dan beberapa teman harus tinggal untuk menyelesaikan study, “memang di antara para dosen ada beberapa yang masih sekolah”. Tapi aku termasuk bukan dosen loh….”malu rasanya”…^_^

Kisah pelatihan itu membuat silaturahmi semakin erat. Aku tak menyangka akan ada yang mendekat dengan ku. Aku akhwat (dengan face yang sederhana, akhlaq yang apa adanya dan berpenampilan sebatas mahasiswa). Aku tak mampu berkata apa-apa, karena itu bukan kuasa ku sebagai anak prajurit dakwah.

Prajurit dakwah telah berpesan kepadaku untuk belajar dan sekolah dulu. Dan aku pun sudah serahkan masalah jodoh kepada prajurit dakwahku.

Masalah jodoh aku serahkan kepada abi/ummi saja. Kalaupun ada yang aku suka, akan ku ceritakan kepada kalian. Ketika kesukaanku itu tdk membuatmu bahagia aku serahkan kepada kalian dan bersedia melepaskannya dengan baik. Suatu saat ada yang datang kepadamu wahai prajurit dakwahku untuk meminangku, mohon perlihatkan dulu aku sebagai ajang silaturahmi. Ketika itu membuatmu bahagia, aku tak akan menahan dan melarang pilihanmu prajurit dakwahku.

Hal itu terjadi, aku akhwat yang tak pernah tau dan menyadari itu akan terjadi. Seorang ikhwan yang berdarah Sulawesi kini telah berkomunikasi dengan salah satu prajurit dakwah ku. Hanya nasehat yang diberikan kepadaku “sekolah dan harus fokus”. Kembali teringat pesan-pesan dan harapan-harapan mereka tentangku. FOKUS???? Ya  harus fokus pada yang ada. 

Aku tak mengelak dengan pendapat parajurit dakwah tentangku. Aku tau apa yang dia inginkan dari ku, besar kedepannya. 

Hati ini bertanya lagi! Aku seorang akhwat? Apa bisa?? Sanubari bertanya, apakah kau tak pernah percaya sama dirimu sendiri, atau kau harus bergantung dengan orang lain walau hanya pendapat?
Yah harus di terima, “terima apa dulu, terima pendapat abi/ummi ku”, akan kuberanikan diriku untuk menjelaskan isi hati ini ke ikhwan itu. Isi hati ku dan isi hati abi/ummi ku ke aku.  

Assalamu’alaikum…??? Sapaku di tlp (harus memberanikan diri...)

Walaikumsalam….!!!

Afwan sebelumnya! dengan sikap yang tak di harapkan olehmu.
Sesuatu yang sangat akh harapkan aku tak bisa kabulkan. Dengan beberapa pertimbangan, dan amanh dari abi/ummi ku. (……..) --> Menjelaskan….

Ikhwan menerima hal tersebut dengan berat hati…..Permohonan maaf telah ku berikan kepada sang penutur harapan….!!! 

Udah ah.... Masalah ini ga penting di cerita sepanjang-panjangnya. Aku punya cerita cinta tersendiri di november ini... Yang pastinya semua karena ALLAH SWT...
Yaaa.....Seperti itulah......!!! ^_^

Perjalanan yang sangat mengesankan walau aku hanya dikamar baca buku dan online. Sadar atas semua yang ku kerjakan, tapi terkadang tak sadar ketika hal kebaikan mendekatiku. Berharap juga hal keburukan, sadar ketika ia mendekat agar aku bisa dapat mengatasi hal tersebut.

Bercampur ujian dari Allah, insya Allah mampu aku hadapi. Jogja…!!! Kota??? Yah… seperti mimpi berada di tempat ini…..!!!

Hanya sekilas cerita sederhana selama berada di kota pelajar (Kata orang-orang)......:)
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)