Selasa, 01 Mei 2012

R I N D U


Bulan terus berganti! Hari berjalan tak mengenal arah. Jam berputar tak berujung. Aku dan kamu hanya berdialog bebas. Menatap hari-hari yang di lalui tanpa rasa curiga sedikit pun. Teknologi yang canggih ini seakan menjadi Tuhan atas perjalanan yang kita alami. Kita di sibukkan dengan aktifitas pribadi, aku dan kamu yang mempunyai rasa dan pikir berbeda. Setiap paginya hanya mengenalkan dan mempertahankan diri dengan perhatian dan nasehat. Memang perjalanan ini yang beda kita tegakkan dengan ABG.

Seluruh pertemuan kita serasa hanya menjadi iklan kehidupan. Menatapmu dengan wajah kosong, lalu mengalihkan dunia. Setiap kita, ada hal yang kita tutupi. Memang kita bukan siapa-siapa, hanya menjalankan proses harapan sesama. Terkadang pertemuan itu membuat aku menginginkanmu untuk tetap tinggal, tapi aku tahu keinginan itu adalah egois. Kita punya harapan yang sama, bahkan ada yang berbeda. Sedikit menimbulkan keyakinan, perasaan kita saat ini tidak cukup kuat untuk mempertahankan apa yang kita punya.

Aku tidak akan melupakan seluruh nostalgia kita di saat bertemu! Walau hanya pertemuan formal bahkan berdiri di jalan. Aku mencoba mengulang hal itu, tapi tak mampu meruyung hari. Kadang kala dunia melangkah atas keangkuhan pribadi yang tidak pernah timbul rasa sesal. Mungkin itu adalah fitrah manusia yang berproses menjadi insan kamil.

Alibimu menjadi nasehat kecil tak bertulang tapi mampu merasuki hati dan mengganggu psikologi. Setiap pesan dan kata-katamu menjadi hal krusial untuk-ku. Hp berdering tanda pesan menjadi wajah mengerut ke atas tanda senyum, di saat berdering nada telpon, namamu tertera, rasa ini semakin kuat memikirkanmu. Entah apakah ini juga menjadi salah satu dari fitrah manusia, bahwa cinta dan sayang adalah sifat dasar yang tertanam sejak lahir. 

Tuhan! Apakah cinta ini hanya seuntai kata yang tak punya makna? Melihat harapan yang terus bergulir mengikuti waktu arah jam yang tah punya ujung. Mengingat perayaan kebaikan yang mempunyai tekad sama demi masa depan. Aku tak perduli lagi apakah akan ternilai ekonomis atau ternilai kementalan tentang aku dan kamu. Yang jelas di raut wajahmu aku selalu menangkap pesan pendek yang akan selalu aku ingat di saat iklan itu berujung.

Apakah nantinya waktu menjadi masalah diantara kita? Nampaknya kita terlalu egois jika memikirkan hasrat keinginan sedangkan Tuhan belum meridhai hal itu tentang kita. Bayang dalam ratapan mata, sama halnya seperti pertama kali bertemu denganmu. Tak sedikitpun ada perubahan zaman rasa. Karena ujung kesetiaan dan ujung pertahanan menjadi kokoh kuat mengingat harapan kita. Memang tak pernah kita saling cerita harapan itu secara mendalam, hanya kita saling menangkap pesan setiap pembicaraan. Aku tak akan menutup mata ini sebelum rindu kau obati. Memang nafsu membunuh cinta yang semu, tapi aku tak berlebihan menangkap sinyalmu yang akhirnya merugikan kita.

Sekilas tentang misteri hari, yang di mana kau tak akan pernah tau tentang hal ini, dan selalu ku menutupi kisah ini. Rasanya sulit ku pahami perjalanan hari ini. Rindu yang semakin membungkam tak menahan lara demi bertahannya hati ini untukmu. Barangkali inilah yang dinamakan orang-orang semakin jauh semakin rindu. Terkadang hariku redup tanpa alibimu, kalut terdiam tak bersuara sedikitpun. Seandainya kau menyadari bahwa hanya alibimu yang membangkitkanku di setiap aktifitasku, mungkin setiap harinya nasehat itu selalu ada dan gairah itu selalu bangkit. Karena untuk hari ini hatiku kusut seperti benang yang tak di gunakan lagi. Aku ingin kau ada di saat kalutan ini, terbaring demi bertahannya serangan virus. Aku juga tidak mau permasalahkan dan menekankan kehadiranmu di sampingku, cukup suaramu menjadi obat dari kesembuhan semua yang terserang dalam diri ini.

Kamu adalah lelaki terkuat dan terhebat yang pernah ku kenal. Semangatmu tinggi, sepertinya retorika kaum bijak kau tegakkan dalam dirimu, lalu virus semangat itu kau sebarkan dengan baik. Kalau dalam bahasa fiqh kau cocok membuat madzab. Sepertinya aku terlalu mendramatisir sosokmu di coretan ini. Memang kau bukan malaikat, tidak punya sayap untuk terus terbang, tapi selalu membantuku tuk terbang. Kau juga bukan ahli kimia, aku yakin tak bisa menghafal 1000 unsur kimia, tapi kau mampu menjelaskan isi dunia kepadaku. Kau juga bukan pelawak yang terpopulerkan dalam layar lebar, tapi selalu membuatku senyum. Bahkan kau bukan Tuhan yang selalu mengabulkan kebutuhan manusia, tapi kau selalu ada di saat aku butuh ilmu. Yah! Walau saat ini hanya teknologi yang memediasi kita itu tak membuatku runtuh mendengar alunan katamu yang tersusun rapi menjadi sebuah makna.

Saat itu aku selalu menginginkan kau memberiku kabar tentangmu yang jauh! Aku selalu siap menikmati ribuan kata darimu. Dan di saat pagi mulai menghadapi aktivitas isi dunia, ku tetap terbaring. Apakah kau juga merindukanku yang selayaknya aku merindukanmu? Melawan hasrat rindu, lewat ucapan pendek tak bersuara. 

Aku berharap! Tuhan yang akan memanivestasikan hasrat rindu ini dengan jarak ratusan kilometer yang sama-sama kita korbankan. Barangkali kita harus nikmati seadanya, karena setiap kita punya prioritas dalam hidup ini. Sebab jarak hanya satu hasta dari jengkalku dan jengkalmu (hati kita berdua).

Kau masih menjadi raja malamku, mengantarku tidur dengan alunan doa melalui teknologi canggih. Serta membangunkanku dan mengingatkanku di saat sepertiga malam hanya sekedar mengingat Tuhan. Tak perlu berpikir panjang, yang tersisa di hadapan kita kini itu yang harus kita hadapi. Disparitas diantara kita yang nantinya akan menjadi penyatuan kuat antara aku dan kamu. :)


Baca Juga:
Bulan Meteor [1]
Bulan Meteor [2]
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)