Selasa, 01 Januari 2013

Bulan "Meteor" [2]


Desember 2012!

Resiko manusia yang beranjak tua adalah mulai didatangi dengan masalah-masalah kehidupan yang terkadang ia sendiri tak mampu menghadapinya. Jika tertawa tak bisa sepenuhnya, jika pengen nangis pun, demi gengis suara tak terdengar sedikitpun. Tapi saat-saat beban hidup terhimpit, saat pekerjaan meremukkan otak dan tulang, saat pandangan masa depan mulai sirna, menjadi kanak-kanak kembali adalah pilihan terbaik.

Menertawakan beban hidup, bermain sepenuh hati menjadi diri sendiri. Catatan hari adalah dokumen penting hari-hari yang pernah kita lalui, cermin yang memantulkan buram jernihnya pemikiran dan keputusan ku atas pilihan-pilihan yang terbentang disepanjang jalan hidup. Langkah-langkah ku yang kemaren adalah pijakan awal yang harus berlanjut bahkan lebih mandiri pijakannya.

Catatan di bulan ini, nasibnya tak jauh dari keranjang SAMPAH. Segala macam persoalan, renungan, pandangan atau penyikapan atas segala hal yang menyangkut diriku tumpah semua di sana. Tak ada klasifikasi atau pemilihan. Barangkali besok-besok akan tumbuh lebih liar, dengan berbagai tambahan gambar-gambar misalnya atau hal-hal lain yang belum terpikirkan sekarang.

Aku tak mau membuatnya seolah-olah di plot dan seperti direncanakan matang. Biarlah ia sekedar cuatan-cuatan ide atau tulisan-tulisan yang tak berpola. Paling tidak bisa mewakili sisi diri ku yang paling aku sukai, unpredictable. Aku benci dengan stagnasi dan kejemuan.

Aku bangga jika pikiran luas bisa mengembara dengan sebebas-bebasnya. Ada sunnatullah yang mengatur peran dan posisi sosial tiap-tiap manusia agar kehidupan bisa terus berjalan. Tapi barangkali seorang pemikir yang gelisah adalah suatu kutukan. Adakah kebahagiaan bisa di peroleh dalam kegelisahan? Ataukah kegelisahan yang terus menerus ini akan menemukan kebahagiaan di ujungnya? Biarlah kebenaran yang akan menentukan ia boleh di ikuti atau justru ditolak sama sekali. Tak bijak kalau pikiran dibingkai dan di arah-arahkan karena rasa takut akan norma, hukum atau agama.

Pikiran bertugas mencari kebenaran, tak sekedar mengikuti atau meniru-niru yang sudah ada. Ijtihad yang sungguh-sungguh jauh lebih baik bermanfaat dari pada sekedar taqlid buta.

Aku merindukan pencerahan dan penyadaran. Membutuhkan penyelaman nilai-nilai baru untuk mendalami situasi keseharian yang semakin kompleks. Aku ingin hidup sementara ini berarti. Aku ingin Tuhan tersenyum menyaksikan gerak kehidupan yang aku jalani.

Dan akhirnya kini aku lemah dan kalah dengan serangan meteor dari Tuhan! Renungan pasca tahajud membuatku tak berdaya. Sulit untuk menggambarkan perasaan itu. Menggambarkan perjalanan seharian melewati jalanan bersalju. aku bahkan tak tahu apakah aku tersesat, karena untuk kembali kejalan pulang aku pun tak mampu.

Secara manusiawi kita wajar berteriak histeris, memaki-maki dan mempertanyakan di mana keadilan Tuhan. Sebagian besar orang yang pernah hidup di bumi ini akan melakukan hal yang sama, untuk semua hal buruk yang terjadi maka jawaban yang paling masuk akal adalah menyalahkan apa saja, siapa saja, selain diri sendiri tentunya.

Tapi jika kita memilih menerima dengan besar hati dan bersyukur atas semua keburukan yang terjadi, pada akhirnya akan ditemukan bahwa sebenarnya Tuhan hanya menggoda.


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)