NISBI

10 Maret 2012

Aku mendapatkan sms tentang aurat! “Bagiku aurat tidak hanya di dunia nyata, tapi di dunia maya juga”.

Aurat perempuan dalam hubungannya dengan laki-laki lain atau perempuan yang tidak seagama, yaitu seluruh badannya, kecuali muka dan dua tapak tangan. Sedang aurat orang perempuan dalam hubungannya dengan duabelas orang seperti yang disebut dalam ayat an-Nur itu, terbatas pada perhiasan (zinah) yang tidak tersembunyi, yaitu telinga, leher, rambut, dada, tangan dan betis. Menampakkan anggota-anggota ini kepada duabelas orang tersebut diperkenankan oleh Islam. Selain itu misalnya punggung, kemaluan dan paha tidak boleh diperlihatkan baik kepada perempuan atau laki-laki kecuali terhadap suami.

Pemahaman terhadap ayat ini lebih mendekati kepada kebenaran daripada pendapat sementara ulama yang mengatakan, bahwa aurat perempuan dalam hubungannya dengan mahram hanyalah antara pusar dan lutut. Begitu juga dalam hubungannya dengan sesama perempuan. Bahkan apa yang dimaksud oleh ayat tersebut yang kiranya lebih mendekati kepada pendapat sebagian ulama, yaitu: "Bahwa aurat perempuan terhadap mahramnya ialah anggota yang tidak tampak ketika melayani. Sedang apa yang biasa tampak ketika bekerja di rumah, mahram-mahram itu boleh melihatnya."

Justru itu Allah memerintahkan kepada perempuan-perempuan mu'minah hendaknya mereka itu memakai jilbab ketika keluar rumah, supaya berbeda dengan perempuan-perempuan kafir dan perempuan-perempuan lacur. Untuk itu pula Allah perintahkan kepada Nabi-Nya supaya menyampaikan pengumuman Allah ini kepada ummatnya; yang berbunyi sebagai berikut:

"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min semua hendaklah mereka menghulurkan jilbab-jilbab mereka atas (muka-muka) mereka. Yang demikian itu lebih mendekati mereka untuk dikenal supaya mereka tidak diganggu." (al-Ahzab: 59)

Jilbab, yaitu pakaian yang lebarnya semacam baju kurung untuk dipakai perempuan guna menutupi badannya.

AURAT! Ini menjadi simbol keISLAMan luar biasa bagi wanita yang mengerti. Di atas jelas tentang pakaian wanita yang menutupi semua yang tidak di bolehkan dalam Al-qur’an.

Berbicara seputar aurat di sebuah FB dengan secarcik foto!!! Makanya tiap wanita muslimah (konon) memasang PP-nya dengan wajah kartun yang muslimah. Kalau fotonya tidak etis di pajang, apa lagi yang belum nikah (sebagian wanita berkata demikian).

Kalau menurutku pernyataan ini menjadi sebuah keralatifan niat seseorang! Karena memasang foto di FB dengan wajah sendiri tetapi menutupi aurat dan sepantasnya serta sewajarnya saja itu tidak menjadi masalah buat siapapun. Lagian niat, foto tidak untuk di umbar.

Kalau foto itu tetap menjadi aurat walaupun pakaian dan stylenya yang wajar, aku pikir wajar-wajar saja. Sepertinya tergantung individu!

Senang dengan teman yang berusaha memberikan peringatan seuntai  kalimat tentang “aurat”. Seorang wanita memang tidak mudah, harus menjaga semua apa yang di miliki secara positif. Aku yakin kalimat petuah itu menjadi sebuah harapannya bagaimana tidak terbuai oleh keDUNIAan.

Tapi yang aku sayang kan! Teman yang berkata bahwa “aurat tidak hanya di dunia nyata, tapi di dunia maya”, konteksnya yang di maksud berpakaian muslim pun, wanita tetap tidak pantas kalau foto-foto di upload di Facebook. Kalau memang ini menjadi sebuah pendapat darinya, berarti yang berkata demikian juga tidak boleh memasang PP nya dengan wajah aslinya, seperti yang ku singgung di atas adalah gambar kartun muslimah, dll.

Sedikit melengserkan nasihat itu! Karena apa yang dikatakan tidak sesuai dengan impelmentasi. Jika hal sesuatu yang mampu untuk diprotes, sebaiknya harus intropeksi dulu, apakah posisi saya benar atau belum. Karena bisa jadi nasihat itu hanya menjadi keegoisan dan hal tertentu. Nyatanya pemberi nasihat itu dengan jelas memasang foto (wajah aslinya).

Itu menjadi sebuah kesyukuran pelajaran buatku! Bahwa nasihat yang ku dapatkan dari wanita keluaran pesantren menasihati tanpa melihat hal di dirinya.

Semoga saja dia menyadari apa yang di katakan sehingga itu tidak merebak ke mana-mana. Aku suka dakwahnya, semoga apa yang di katakan tentang keagamaan “baik di dirinya” juga!