Rabu, 08 Februari 2012

Mengenal [Mu], Menarik Bagi [Ku]



Jika arus air dan arah angin mengarah ke tujuannya berlayar, maka ia membuka layar dan mengikuti arus air.
Jika arus dan angin tidak mengarah ketujuanmaka layar ditutup dan mesin dihidupkan untuk melawan arus guna menuju kearah yang benar. Dan ketika, badai gelombang begitu dasyatnyasehinggah dengan mesinpun kapal tidak bisa berjalan kearah yang benar, maka diturunkanlah jangkar dan memilih diam sampai badai berlalu.


Ku lihat senyumnya, dengan wajah yang manis. Seorang lelaki yang begitu pendiam, tak banyak berbicara. Senyuman yang memukat hati, terlintas bayangan wajahnya penuh dengan ketawadhuan. Berjanggut selayaknya seorang lelaki yang sering melaksanakan penghambaan kepada Tuhan nya.
Sepertinya lelaki itu sabar. Mataku memberikan kesimpulan dan tafsiran kalau dia tak sama dengan lelaki lain yang berada dalam gedung bertingkat itu.

Gedung bertingkat, mewah bercat cream menjadi saksi pertemuanku dengannya. Dalam alunan pengingatan kembaliku, aku bertanya-tanya dalam hati ini. Sepertinya lelaki itu tak asing bagiku. Dimana sempat bertemu tatap muka sebelumnya. Aku suka dengan wajahnya yang tawadhu, aku suka dengan senyuman yang menjadi kesimpulanku, bahwa lelaki itu hitam manis. Keyakinan ku juga dengan ibadahnya, karena aku menilai dari gerak geriknya dalam melakukan sesuatu.

Kehadiranku di gedung itu, memenuhi undangan buka puasa dengan keluarga besar organisasi yang ku keluti. Mulai dari pencetus organisasi, angkatan pertama, sampai angkatan akhir. Silaturahmi berjalan dengan mulus, asyik, damai, mungkin itulah salah satu cara Tuhan mempertemukan kembali kepada Hamba-Hambanya. Ke-Cinta-an ku terhadap Tuhan semakin bertambah, karena kebahagiaan yang ku rasakan pada saat itu menjawab semua degupan dada yang penuh dengan rasa malu dan tanda tanya.

Moment Ramadhan itu menjadikan ku terbayang oleh wajahnya. Aku tak kuasa menegurnya, karena ku takut salah bicara dihadapan lelaki itu. Lelaki itu senior di salah satu organisasi yang ku keluti. 
Aku tak tahu apakah ini kebetulan atau apa, disuatu moment bermusyawarah membicarakan eksistensi organisasi itu, aku bertanya dengan mendengar suara beberapa senior yang ribut. Aku spontanitas menegurnya, aku tak tau diantara senior-senior yang ribut lelaki itu berada disana. Aku sadar dengan tindakanku. Tapi itu hanya menutupi kekagumanku terhadapnya. Aku tak ingin orang-orang tau, bahkan dia. Karena aku yakin satu orang tau tentang degupan dada ini, akan terdengar ke satu gedung mewah itu. Selambaian daun jatuh tertiup angin sepoi dari kejauhan. Yang terdengar angin sepoinya sampai ke ujung dunia ini.

Menatap bahkan meliriknya pun aku tak kuasa. Aku hanya berkomunikasi dengan teman-teman yang biasa  aku komunikasi. Yah itu tadi aku takut salah bicara di hadapan dia maupun yang lain. Aku memposisikan diriku sebagai junior yang bodoh. Karena ku yakin semua sudah pada kerja dan cerdas. Aku berani mengambil kesimpulan mereka cerdas, karena tak mungkin senior-senior itu lulus kerja menjadi PNS kalau tidak cerdas. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini, semua hasil usaha mereka. Ntah seperti apa usaha mereka. Yang jelas yang ku kenal senior-senior ku dalam gedung mewah itu semua cerdas.

Tak terasa kegaguman itu hanya terlintas biasa dan hilang begitu saja. Seperti hanya moment ramadhan dalam gedung itu. Tak tau apa yang terjadi, mungkin kelopak mata ini hanya mentafsirkan sejenak dari pertemuan pertama itu. Ku katakan pertemuan pertama, karena pertama kali baru aku melihat jelas wajahnya, tapi tak kuasa menegurnya. 
Bahkan! Jujur ku katakan, aku tak tau nama lelaki yang membuat hati ini menjadi kagum terhadapnya. Hanya melalui penafsiran mata yang membentuk "rasa kagum" itu.
Cukup lama, bisa hitung berbulan aku tak mengingatnya. Bahkan sedikitpun sudah tak terlintas di pikiran ku tentangnya. 

Hari-hari ku di temani dengan sebuah cahaya buatan yang mampu menampung tulisan ini. Sebuah jejaring Facebook yang membuat ku tersenyum, penuh dengan hiasan informasi. Kalau pun aku di pertemukan dengan pembuat facebook itu, aku mau mengucapkan terima kasih. Facebook hanya ku jadikan tempat bermain dan bersenang-senang saja. Tempat menghebohkan dunia yang berteman dengan ku. Yah begitu lah aku selalu ingin memciptakan kesan berbeda tiap orang.

Fikri Yathir nama akun facebook yang unik, salah satu teman di akun ku. Dari dulu aku suka dengan nama fikri itu. Kesukaan ku tercipta dari seorang dosen yang memberi nama anak nya Fikrul Ma'aruf. Aku juga suka yang nama berawal huruf 'F'. Ntah mengapa, aku merasa unik dan ganjil saja di antara semua nama-nama orang. Bahkan notebook ku yang ku sapa dengan cahaya buatan, ku berikan nama Fikr. Fikr berasal dari bahasa arab yang artinya pemikiran. Notebook ku hasil dari pemikiran manusia, begitu pun dengan isinya.
Yah sekedar menghidupkan benda mati saja. Aku dan Fikr seakan sejiwa yang tak akan bisa lepas dan tak akan bisa di pisahkan. Sepertinya aku sudah tergantung dengan fikr, tanpa kehadirannya aku tak tahu harus berbuat apa, karena benda ini yang mampu membuatku mengekspresikan diri.

Fikri Yathir "kok akun ini aktif di salah satu group organisasi yang ku keluti, ini siapa yah? sepertinya akun ini pernah berteman dengan ku, tapi aku remove karena sempat berdiskusi yang tak ku suka dengan metodenya. Melihat kondisi aku harus add akun itu lagi. Hanya berpikir saling koment-koment di group organisasi itu, tapi tak berteman. Menganalisa dari kejauhan melalui akun facebook, 'sepertinya orang ini baik, sapanya sopan dan ramah, kok ga seperti aku kenal dulu sewaktu aku belum remove dia yang suka berdiskusi. Yah sebagai tebus kesalahan ku, aku add kembali akun itu'. 

Tercipta komunikasi, silaturahmi yang unik bahkan antik. Antik bagaikan barang pajangan tapi susah tuk di sentuh karena penuh dengan pertimbangan. Kami selalu bertemu di status baru, update-tan apa saja, dan saling tukar pikiran. Melihat foto-foto yang di upload di akun nya, aku langsung mengingat cerita yang tertinggal di moment ramadhan itu. Dia, dia yang ku kagumi di pertemuan buka puasa dalam gedung mewah itu. Apa benar nama aslinya yang dijadikan nick name di akun fb nya? Aku harus panggil dia apa yah.
'kakak' sebagai panggilan penghormatan, karena memang lelaki itu lebih tua umurnya dari aku. 

Sempat berpikir, bagaimana aku bisa komunikasi dengannya lebih lama dan lebih santai tanpa di ketahui orang banyak. Aku malu ketika aku sapa diluan dalam inbox tanpa pembahasan apapun. Pikir ku tak etis jika aku langsung, apa lagi lelaki itu senior ku. 
Ada satu akun dalam group organisasi itu, membahas tentang cinta rumah tangga. Itu ku jadikan bahan agar bisa komunikasi dengannya. Hal itu terjadi dan bisa saling tukar pikiran di inbox dengannya, alhamdulillah Tuhan masih menyayangiku dengan memberikan cara yang unik menurutku.

Berawal cerita! Kami hanya menceritakan soal eksistensi seorang wanita, aku hanya mempersentasikan cita-cita ku sebagai seorang wanita. Selanjutnya membahas tentang kampus yang tempat ku naungi belajar selama ini. Pembahasan kami tak pernah habis, ada saja bahan yang kami selalu diskusikan. Dia sempat berbicara dia mengagumi ku, tapi aku pikir itu hanya khayalan dan penilaian salah buatku. Dia selalu bercerita tentang sosok ku, aku hanya takut suatu saat dia akan kecewa ketika aku sekali melakukan hal yang dia tidak sukai. Aku baru saja akrab dengannya, keakraban ini aku jaga biar tidak ada salah memanivestasikan sesuatu.
Aku juga sempat menanyakan dengan nick name nya di akun fb nya:

"Oia ka, Fikri Yathir itu nama asli kakak yah? Jawabnya, 'bukan neng, kalau menurut kang Jalal artinya orang gila. Kalau secara harfiah orang yang imajinasinya bebas menembus batas tanpa tekanan'
Bagus ka! Nama itu sebagian dari doa. Tau ga ka, nama 'Fikr' itu nama arab yang aku sukai yang artinya pemikiran. Kakak sudah melihat salah satu cerita di blog ku, aku memakai nama fikr. Laptopku juga aku beri nama fikr, filosofinya benda/laptop ini hasil pemikiran manusia. Dan isinya juga hasil dari pemikiranku juga, aku punya alasan kenapa aku memberi nama laptopku, 'hanya menghidupkan benda mati'.
"Kok bisa menjadi semakin menarik? Kalau kakak motivasinya karena merasa makna dari nama ini mewakili banget (lebay deh). Jawabnya dengan candaan...:)
Menarik kenapa ka? Aku ga ngerti letak menariknya? (sambil menceritakan dan mengingatkan kembali dibarengi permohonan maaf yang telah meremove akunnya)..:)
 Yah menarik! Saya tidak tau menyebut ini sebagai kebetulan, karena kita sama-sama menyukai kata/nama yang sama. Moga silaturahminya terjaga, kakak kehabisan kata-kata. Intinya kamu pribadi yang menarik. Kakak ngantuk! Nice dream yah...:)
Kami mempunyai beberapa kesukaan yang sama. Aku suka nonton, lelaki itu juga. Aku suka baca, lelaki itu suka tapi katanya buku tertentu. Setiap harinya kami berkomunikasi lewat inbox fb. Memang asyik, seolah-olah menginginkan perasaan bertemu dengannya berkomunikasi. Lelaki itu asyik di ajak cerita, dia punya ciri khas yang tak ingin mengecewakan teman bicaranya. Selalu menjaga sebuah perkataan demi kelancaran komunikasi. Aku mengahayalkan tiap berbicara dengannya ketika bertemu dengan lelaki itu lagi.

Suatu hari aku memberikan nomor hp ku ke dia, tapi kami masih tetap berkomunikasi lewat fb. Suatu hari dia menelpon ku dengan memberi kabar tentang info beasiswa yang kemarin dulu aku minta tolong dengannya untuk info itu. Aku terkejut menerima telponnya, seakan berbicara dengan seorang raja dari kejauhan yang punya harapan besar dari hati sesak. Berbicara sambil tersenyum itu sudah yang ku rasakan. Aku sepertinya mimpi berbicara dengan seorang lelaki yang pernah ku kagumi beberapa bulan yang lalu. Bertanya dalam hati, apakah ini benar atau hanya sebuah ilusi seperti pemain lakon.

Komunikasi mulai merangkap menjadi dua, selain jejaring fb, ponsel sudah mempunyai peran dalam silaturahmi kami. Jujur ku katakan aku merasakan berbeda. Aku takut keakraban ini menjadi dekat. Tiba-tiba aku ingin bertemu dengannya, ingin berkomunikasi langsung. Aku penasaran dengan sosoknya beberapa bulan lalu dengan bulan sekarang. 
Sempat aku memimpikan lelaki itu di tidur malam ku. Memimpikan dia sakit, kenapa perasaan khawatir ini besar memikirkannya. Aku terbangun dan mengirim sebuah pesan lewat ponsel tentang keadaannya. Harapanku dia baik-baik saja. Keakraban kami seperti biasa, menjulang selayaknya seorang pertemanan lelaki dan perempuan. Malah aku takut ketika hal itu terjadi diluar kemampuanku, tapi Tuhan sedang melakukan sesuatu untuk ku. Aku tak tahu rencana apa yang Tuhan lakukan. Hanya dapat berdoa tentang kisah ini.


"Heran dengan kisah yang ku alami dengan mengenal lelaki itu. Perkenalan yang lama tetapi keakraban yang singkat".

PERLU diketahui bahwa Nabi Muhammad sebelum menikahi Aisyah juga pernah memimpikannya. Ya, Tuhan memang sudah memberikan jalan kepada Nabi. Dalam mimpi itu dijelaskan bahwa ada seorang Malaikat yang datang kepada Nabi yang membawa sebuah lukisan berbalut kain sutera. kemudian sang Malaikat berkata “ini adalah istrimu”. Nabi pun mengambil lukisan itu dan membukanya dan ternyata bergambar Aisyah.

Aku tidak bermaksud membandingkan mimpi ini dengan mimpi Sang Nabi. Barangkali, mimpi ku merupakan terminal pemberangkatan untuk kebaikan yang selanjutnya. Kehadiran nya dalam pergantian hari yang ku jalani ini barangkali karena lamanya kita tidak saling bertemu. Dan tidak ada kaitannya dengan Mimpi Nabi dan apa yang ada di dalam bukunya Fahd Djibran. Namun, apa pun yang terjadi bukankah perbaikan kualitas dalam menjalani hidup kedepan yang harus kita kejar. Anggaplah mimpi itu sebagai bentuk pertemuan kita untuk bisa memberikan jawaban atas sejuta pertanyaan yang menguap. Biarlah dengan berlalunya waktu kedepan, segala apa yang kita alami selama ini sebagai sebuh proses pendewasaan hidup untuk tahap yang berikutnya.

Cinta memang bukan hanya penyatuan dua hati melainkan dua diri yang sama-sama mempunyai alasan dan kemampuan atau bahkan kekurangan. Semuanya harus kita pahami secara lebih arif hingga kita pun menerima dengan ikhlas atas apa yang kita cintai dan kita pilih. Cinta tidak sesederhana apa yang kita tafsirkan selama masih berada dibangku Sekolah Dasar dan buahnya adalah pacaran yang penuh dengan luapan emosi. Dan tak jarang menakutkan. Dan saya pun tidak ingin menjadi sesuatu yang malah menakuti hati dan kehidupan yang kita jalani kedepan. Biarlah, cinta yang akan mempertemukan kita tanpa harus kita pikirkan diruangan mana kita dipertemukan.

Cinta bukan persoalan untung rugi, ini bukan relasi ekonomik, ini relasi yang lebih kosmik dan humanistik. Bahkan kadang bukan keduanya, kadang tak terjelaskan...!!! 
 
Cinta itu bukan soal fisik, tapi kebenaran dalam kejujuran menemukan kesesuaian. Jangan berdoa untuk dapat jodoh tapi berdoalah untuk kebenaran. Karena di situ cinta akan ditemukan...!!! Allah ada pada seberapa besar cinta kita akan kebenaran....!!! 

Cinta, Kasih Sayang, itu hanya permainan perasaan yang bisa jadi perasukan hawa nafsu. Dan keakraban kami bisa di manivestasikan bahwa ke-Cinta-an itu ada, karena memang silaturahmi yang unik. Tak perlu mengelak. Memang sama-sama saling membutuhkan dalam kehidupan. Tapi kami tak kuasa melampaui batas kemampuan kami, sedangkan yang mengetahui dan membolak-balik kan hati manusia hanya Allah. Aku yakin dia sama dengan ku, sama-sama menunggu siapa yang tercatat di Lauh Mahfuz yang akan menemani kami di kehidupan baru kelak.

Mengenalnya punya kesan yang berbeda, tapi menarik bagiku. Suara yang santun, lantunan kata yang tawadhu. Aku yakin dia lelaki yang penyayang. Sedikit keras, tapi tertutupi dari sifat kesabarannya. Selalu ku mengajaknya pada hal serius, tegurannya menjadi ku tersenyum ketika dia berkata "orang serius di ajak bercanda, biasanya ga nyambung". 

Tuhan....
Hanya kau yang mampu mengabulkan permohonan Hambamu
Hanya kau yang mampu membolak balik kan hati Hambamu

Tuhan....
Jaga lah dia dalam dekapannya
Ridhai dalam tiap langkahnya
Kabulkan dalam tiap doanya...
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Entri Populer

Sekilas

SELAMAT DATANG

Selamat datang di Blog Mega Oc. - Saya Senang dengan anda mengklik informasi ini, berarti anda peduli dengan keberadaan blog ini, saya berharap ini bukan untuk pertama kalinya anda mengunjungi blog ini. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat.

Sekilas Pesan

Belajar dan belajar sampai bodoh kembali. Tdk menginginkan org lain kecewa krn tingkah ku. Menabur kebaikan akan menuai berkah. Jadi tdk menabur angin agar tdk menuai badai.(' ',)